Harimau dan Burung Pelatuk

Dahulu kala, hiduplah seekor harimau yang ganas. Dia berkuasa atas hutan dan dengan sifat karnivornya memburu mangsanya. Suatu hari, dia merasa sangat lapar. Dia mencari mangsa dan segera menemukannya serta memburunya.

Ketika dia mulai mengunyah makanannya, dia merasa ada yang tersangkut di tenggorokannya. Dia merasakan nyeri yang menusuk di tenggorokannya, lalu dia segera sadar bahwa ada tulang yang tersangkut di tenggorokannya ketika dia sedang memakan mangsanya. Dia sangat berusaha untuk mengeluarkan tulang dari tenggorokannya tetapi dia tidak bisa melakukannya.

Berhari-hari berlalu, harimau itu tidak memburu dan tidak bisa minum air karena tulang yang tersangkut di tenggorokannya. Dia sangat lemah dan kelaparan. Harimau itu berpikir dalam hatinya bahwa dia mungkin akan mati hari itu, dan dia roboh di tanah. Ketika dia jatuh di tanah dengan mulut terbuka, seekor burung pelatuk melihatnya.

Burung pelatuk kemudian membantu harimau mengeluarkan tulang dari dalam tenggorokan. Ia pun berhasil, dan harimau pun terbebas dari tulang itu. Ia sekarang bisa makan dengan lega. Tapi, burung pelatuk meminta jatah makanan dari harimau. Meskipun harimau merupakan seekor hewan karnivora, burung pelatuk meminta kayu untuk ia makan.

Keesokan harinya, harimau kembali berburu mangsa. Burung pelatuk pun mencegat harimau dan meminta kayu yang dibawa oleh harimau. Harimau itu kemudian menjawab bahwa dia tidak akan membagikan kayunya. Dia berpikir apa yang bisa dilakukan burung kecil yang menjengkelkan itu terhadap karnivora yang ganas.

Burung pelatuk itu marah dan mengingatkan harimau akan janji yang dibuatnya. “Kamu seharusnya bersyukur bahwa aku tidak memakanmu, burung kecil,” kata harimau itu. Mendengarnya, burung itu marah dan mematuk salah satu mata harimau.

Harimau itu terluka dan kemudian mengerti kekuatan yang dimiliki burung itu. Burung pelatuk menjawab, “Kamu seharusnya bersyukur bahwa aku tidak mematuk matamu yang lain. Kamu harus belajar untuk menepati janjimu,” jawab burung itu dan terbang menjauh dari harimau.

Pesan Moral: Pesan moral dari kisah ini adalah bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi. Jika kita memperlakukan orang lain dengan baik, kita akan menerima kebaikan, sedangkan jika kita menyakiti dan menipu orang-orang di sekitar kita, kita juga mungkin akan mendapat perlakuan yang menyakitkan dan tertipu seperti halnya harimau.